banner 728x250

Elpiji 3 Kg Langka, Lansia di Pamulang Tewas Usai Berjam-jam Antre Gas

Lansia di Pamulang meninggal usai berjam-jam antre gas. (Foto: capture instagram)

ABNnews — Amburadulnya pendistribusian gas elpiji 3 kg berakibat memakan korban jiwa. Lansia bernama Yonih (62), warga Jalan Beringin Satu, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, meninggal usai mengantre gas elpiji 3 kg, Senin (03/02).

Yonih diduga meninggal akibat kelelahan. Berdasarkan unggahan akun Instagram @viralciledug, disebutkan bahwa ibu penjual nasi uduk tersebut meninggal dunia setelah antre selama berjam-jam sejak pagi pada Senin 3 Februari 2025.

“Dia nyari gas muter dari pagi ga dapat, dia antri di agen berjam-jam,” demikian narasi keterangan dalam unggahan akun instagram tersebut.

Berdasarkan informasi, sebelum meninggal, korban terlihat sedang duduk di rumah setelah capek memburu gas melon tersebut. “Sempat dibawa ke RS buat mastiin ternyata (korban) memang sudah meninggal,” katanya.

Sebelumnya, Istana juga telah buka suara soal gas elpiji 3 kg yang sudah tidak bisa dijual pedagang eceran per 1 Februari 2025, dan pembelian hanya bisa dari pangkalan elpiji resmi Pertamina.

Pembelian gas elpiji 3 kg kini tidak bisa dilakukan di warung pengecer, melainkan sepenuhnya dari pangkalan elpiji resmi. Meski demikian Pertamina Patra Niaga memastikan masyarakat akan mendapat harga lebih murah.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengungkapkan, pembelian di pangkalan resmi elpiji 3 kg lebih murah karena harga yang digunakan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Bagi masyarakat, pembelian di Pangkalan resmi elpiji 3 kg tentu lebih murah harganya dibandingkan pengecer karena harga yang di jual sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah daerah masing-masing wilayah,” tutur Heppy dalam keterangan resmi, Senin (3/1/2025).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *