banner 728x250

Viral Siswa SD Belajar di Lantai Gara-gara Nunggak SPP, Gerindra: Kini Bisa Sekolah Hingga SMA

Viral siswa SD di Medan belajar di lantai gara-gara nunggak SPP. (Foto: istimewa)

ABNnews — Viral di media sosial siswa SD di Yayasan Abdi Sukma, Medan, Sumatera Utara dihukum belajar di lantai karena diduga menunggak uang SPP dengan total Rp180 ribu.Namun kini siswa SD itu bisa bernafas lega setelah Presiden RI, Prabowo Subianto turun tangan.

Uang SPP siswa SD berinisial MI sudah dilunasi bahkan hingga SMA usai videonya viral. Seperti dilansir detikcom, Ketua DPD Gerindra Sumut Ade Jona Prasetyo turut mengunjungi sekolah siswa yang viral tersebut.

Ia mengatakan pihaknya akan memberikan beasiswa kepada siswa tersebut bekerja sama dengan Pemkot Medan. “Kami kasih beasiswa hingga tamat SMA,” ucap Jona di Medan, Sabtu kemarin.

Jona mengaku sudah bertemu dengan orang tua siswa dan pihak sekolah. Persoalan yang terjadi antara orang tua siswa dan pihak sekolah pun sudah selesai damai. Jona mengatakan beasiswa yang mereka berikan sesuai dengan program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Kami hanya menjalankan program yang sudah dicanangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran. Selain makan siang gratis, ada juga pemberian beasiswa,” tutur anggota DPR RI F-Gerindra itu.

Dia berharap beasiswa yang diberikan dapat membantu siswa kelas IV SD itu menyelesaikan pendidikan hingga SMA. “Dan mudah-mudahan adik kita ini bisa melanjutkan ke perkuliahan, dan dapat beasiswa kuliah juga,” sebut Jona.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial seseorang siswa SD swasta di Jalan STM, Kota Medan, disuruh belajar di lantai oleh wali kelas. Hal itu diduga karena siswa tersebut menunggak uang SPP 3 bulan.

Dalam video terlihat siswa SD duduk di lantai dalam ruangan kelas. Video itu direkam orang tua siswa tersebut. Ia mempertanyakan sikap wali kelas yang membiarkan anaknya belajar di lantai. Orang tua siswa, Kamelia (38), mengatakan peristiwa itu terjadi, Rabu (08/01).

Ia mengaku anaknya telah belajar di lantai selama 3 hari di lantai. “Di hari Rabu, tanggal 6 (Januari) masuk sekolah kan, jadi sekitar 3 hari itu dia memang duduknya di lantai tanpa sepengetahuan saya,” kata Kamelia, Jumat (10/01).

Kamelia mengaku anaknya belajar di lantai karena anaknya belum mengambil rapor sehingga peraturan dari wali kelas anak yang belum ambil rapor tidak boleh ikut kegiatan belajar mengajar.

“Jadi gini ceritanya, saya memang belum melunasi uang SPP awalnya, tapi wali kelasnya itu kan membuat peraturan kalau sudah terima raport baru muridnya bisa mengikuti pelajaran,” sebutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *