ABNnews — Sejumlah tokoh mendeklarasikan berdirinya “Badan Ekonomi Rakyat Indonesia” atau BeRI di Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/12).
“BeRI didirikan bertujuan mendorong pemerintah untuk mencetak 100 juta ekonomi rakyat UMKM yang kompetitif dan unggul,” kata Ketua Umum KERIS dan Presiden KAI, dr. Ali Mahsun Atmo, M Biomed dalam keterangan tertulis kepada abnnews.id di Jakarta, Selasa (31/12).
Selain itu, sambung Ali Mahsun, BeRI juga didirikan guna menjemput puncak bonus demografi 2030 dan transformasi Indonesia menjadi negara maju di 2045.
Menurut Ketua Umum APKLI-P ini, mencetak 100 juta ekonomi rakyat UMKM yang kompetitif dan unggul merupakan syarat mutlak untuk meraih sukses menjemput puncak bonus demografi 2030 dan transformasi jadi negara maju 2045.
“Jika gagal, maka bakal terjadi malapetaka di negeri ini. Pengangguran dan kemiskinan membludak dimana-mana. Kelaparan massal jadi ancaman serius eksistensi NKRI. Tentunya BeRI dan kita semua tidak ingin hal terbut terjadi,” tukas Ali Mahsun.
Oleh karena itu, lanjut dia, ekonomi rakyat UMKM harus dikelola dengan baik dan benar, fokus dan totalitas melalui satu rumah, satu data integrasi dengan pendampingan dari hulu hingga hilir.
Ekonomi rakyat UMKM harus dikopelkan dengan industri, investasi dan hilirisasi. Disinergikan dan dikolaborasikan dengan pemerintah dan swasta baik dalam negeri maupun global, serta didukung teknologi dan digitalisasi tepat guna.
“Namun lebih dari itu, negara harus hadir totalitas berpihak ke ekonomi rakyat melalui UMKM,” tegas Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia ini.
Ilham Cahyadi