ABNnews – Ketika mobil terjebak dalam kemacetan, pengemudi harus sering berhenti dan melaju dalam kecepatan rendah, yang akhirnya mempengaruhi kinerja mesin. Hal tersebut, bahkan, bisa membuat mobil mogok di saat macet.
Masalah seperti ini sering kali muncul tanpa diduga dan bisa mengganggu perjalanan. Saat dalam kondisi yang padat, mobil mogok bisa disebabkan oleh berbagai faktor teknis. Apa saja penyebabnya?
Berikut ABNnews rangkum lima alasan utama mengapa mobil sering mogok saat macet dan cara menghindarinya.
1. Kekurangan bahan bakar
Ketika mobil terjebak dalam macet, pengemudi sering kali lupa memantau indikator bahan bakar. Nah, mungkin salah satu alasan utama mobil mogok di tengah kemacetan adalah kekurangan bahan bakar.
Sering kali, ketika mobil berhenti dalam kemacetan, konsumsi bahan bakar bisa lebih cepat habis dibandingkan saat berkendara normal. Kekurangan bahan bakar dapat menyebabkan mesin mati karena suplai bahan bakar yang terhenti.
Pengemudi perlu memastikan mobil memiliki cukup bahan bakar, terutama saat melewati daerah yang padat kendaraan. Mengisi bahan bakar secara rutin dan memantau levelnya bisa mencegah kejadian ini.
Hindari menunggu hingga indikator bahan bakar menyala. Memastikan bahan bakar cukup akan mengurangi risiko mogok. Pemeriksaan bahan bakar yang rutin sangat disarankan.
2. Sistem pendingin yang bermasalah
Sistem pendingin yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan mesin overheating. Karena, mesin mobil bekerja lebih keras saat terjebak kemacetan, terutama di cuaca panas. Jika suhu mesin terlalu tinggi, mobil bisa mogok mendadak.
Komponen seperti radiator, pompa air, atau termostat yang rusak akan mengganggu sirkulasi pendinginan. Ketika mesin terlalu panas, mobil akan berhenti sebagai bentuk perlindungan otomatis.
Overheating dapat dicegah dengan memastikan cairan pendingin cukup dan tidak ada kebocoran. Menjaga suhu mesin tetap stabil sangat penting saat terjebak dalam macet.
Pengemudi harus memeriksa sistem pendingin secara rutin untuk memastikan radiator dan komponen lainnya berfungsi dengan baik untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
3. Baterai yang lemah
Dalam kondisi macet, mobil seringkali membutuhkan lebih banyak tenaga untuk menghidupkan mesin dan komponen lainnya. Nah, baterai mobil memiliki peran penting dalam menghidupkan mesin tersebut, terutama sistem kelistrikan.
Ketika mobil terhenti dalam macet, baterai akan bekerja lebih keras, menyebabkan pengurasan daya yang cepat. Baterai yang sudah melemah atau hampir habis tidak dapat menyuplai daya yang cukup. Sehingga, jika baterai tidak dapat menghidupkan mobil, mesin akan mati dan menyebabkan mogok.
Sebaiknya, periksa kondisi baterai secara berkala, terutama sebelum memasuki perjalanan panjang. Pengemudi juga harus memastikan terminal baterai tidak korosi dan koneksi aman. Baterai yang terawat akan meningkatkan performa kendaraan, bahkan dalam kondisi lalu lintas padat.
4. Kerusakan pada sistem pengapian
Sistem pengapian yang rusak dapat menyebabkan mobil mogok kapan saja, termasuk saat macet. Komponen seperti busi, kabel pengapian, atau koil pengapian yang aus bisa mengganggu pembakaran mesin.
Ketika sistem pengapian tidak berfungsi dengan baik, mesin akan kehilangan tenaga dan bisa mati. Dalam situasi macet, mobil lebih rentan terhadap masalah ini karena mesin bekerja pada putaran rendah dan sering berhenti.
Gantilah busi yang sudah aus dan pastikan kabel pengapian tidak kendor. Kerusakan pada sistem pengapian dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan berkala pada komponen-komponennya. Memastikan sistem pengapian berfungsi baik akan mengurangi masalah pada mesin.
5. Masalah pada sistem transmisi
Transmisi yang bermasalah dapat menyebabkan mobil mogok saat berhenti di kemacetan. Jika transmisi tidak berfungsi dengan baik, mobil tidak akan dapat berjalan atau bergerak secara lancar. Dalam beberapa kasus, masalah pada kopling atau gigi transmisi bisa menyebabkan mesin mati.
Mesin akan kesulitan mentransfer tenaga ke roda jika transmisi terganggu. Kerusakan pada sistem transmisi sering kali disebabkan oleh kurangnya pelumas atau keausan komponen. Ketika transmisi tidak lancar, mobil bisa mengalami kesulitan bergerak bahkan ketika pedal gas ditekan.
Pengemudi perlu memeriksa dan mengganti cairan transmisi secara rutin. Jika ada keluhan mengenai transmisi, segera periksakan kendaraan ke bengkel.
Menjaga sistem transmisi dalam kondisi baik akan membantu mencegah mogok mendadak. Transmisi yang terawat membuat kendaraan dapat bergerak lebih lancar, bahkan dalam lalu lintas padat. (Ilham Cahyadi)