banner 728x250

Tolak Transjakarta Hapus Rute Koridor 2, Pengguna Protes: Tidak Semua Orang Bisa Naik MRT

ABNnews – Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) yang akan menghapus Transjakarta (TJ) koridor 1 dan 2 rute Pulogadung-Monumen Nasional karena bersinggungan dengan jalur MRT. Hal ini diprotes oleh sejumlah pengguna bus TJ yang melewati koridor tersebut.

Paulus (39), warga Pulogadung, Jakarta Timur yang bekerja di Senen, Jakarta Pusat, menyebut koridor 2 dinilai menghubungkan titik-titik penting karena banyak pekerja yang pulang-pergi melalui rute tersebut.

“Kalau dihapus sih bukan solusi yang baik. Sebenarnya ini satu-satunya jalur ke Monas, orang-orang biasanya rata-rata yang menaiki koridor itu untuk kerja atau lainnya,” kata Paulus di Terminal Pulogadung dikutip Kompas.com, Minggu (22/12/2024).

“Kalau di sini kan kebanyakan orang menggunakan transportasi untuk kerja tiap hari dan untuk wisata ke Monas,” tambahnya.

Paulus mengatakan dari Terminal Pulogadung, ia tidak perlu transit atau menyambung perjalanan dengan transportasi lain menuju kantor. Karena itu dengan adanya koridor 2 sangat memudahkan perjalanannya ke tempat kerja.

Selain itu, terdapat Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Mery (22), juga mengaku keberatan jika koridor 2 dihapus. Pasalnya, dia selalu menggunakan bus Transjakarta koridor 2 ke kampus karena harganya terjangkau.

Mery menilai ongkos naik transportasi bus lebih terjangkau dibanding MRT. Ia juga khawatir MRT tidak akan bisa menampung seluruh penumpang yang sebelumnya menggunakan koridor 2.

“Saya enggak setuju ya dengan rencana penghapusan Transjakarta koridor 2 karena sejalur sama MRT. Enggak semua orang bisa naik MRT dan jalan jauh, tidak semua orang bisa naik transportasi umum di atas Rp3.500,” kata Mery.

Sebelumnya, Kepala Dishub Jakarta Syafrin Liputo menyebut pihaknya akan menghapus koridor 1 dan 2 agar tidak terjadi tumpang tindih dengan MRT. Koridor 2 disebutnya akan dihapus jika seluruh jaringan MRT selesai dibangun.

“Nanti unit busnya akan dialihkan untuk mengisi kekosongan layanan lainnya. Demikian pula halnya dengan layanan yang nantinya akan berimpitan dengan angkutan rel,” kata Syafrin dikuti Antara, Jumat (20/12/2024).***

Ilham Cahyadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *