ABNnews – Beberapa minggu menjelang hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, harga beras, sayur, minyak goreng dan telur alami kenaikan. Demikian pantauan ABNNews di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan.
Pedagang grosir beras, Ipan, mengungkapkan, lonjakan harga ini membuat beras semakin mahal di pasaran. Harga beras karungan mulai mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir.
“Ketan hitam, ketan putih naik semua, misalkan contohnya kaya, (ketan) hitam kemarin masih jual Rp1.125.000 sekarang udah nggak bisa, jadi Rp1.250.000, naiknya banyak. Ketan putih kita jual Rp750 ribu sekarang harus Rp770 ribu itu naiknya 20 ribu per karung,” kata Ipan saat ditanya ABNnews, Kamis (19/12/2024).
Ipan mengungkapkan kenaikan beras di Pasar Ciputat ini baru terjadi di akhir pekan ini. Ia menyebut harga beras yang dibeli dari produsen dikabarkan naik.
“Baru, baru ini. Kayaknya sih belum ada seminggu, tapi baru udah mulai naik gitu. Dari sana (produsen) kabar udah mulai naik. Kita beli kemarin udah naik,” katanya.
Ipan menyebut kenaikan ini dipicu menjelang Nataru dan banyaknya petani yang gagal panen akibat cuaca buruk. “Iya, menjelang akhir tahun. Terus juga kan akhir-akhir ini pada gagal panen juga kan,” katanya.
Minyak Goreng
Sementara itu, pedagang bahan baku, Andre, mengungkapkan harga bahan baku juga mengalami kenaikan menjelang akhir tahun. Ia menyebut harga minyak goreng naik sebesar Rp20 ribu sedangkan telur naik sebesar Rp50 ribu per peti.
“Minyak, telur (naik). (Minyak) rata-rata naik sekarton bisa Rp10 ribu sampai Rp20 ribu, telur juga naik naik sampai 50.000 per peti,” kata Andre.
“Kan lagi Natalan gini mas ya permintaan tinggi kan,” tambahnya.
Selain minyak dan telur, Andre mengatakan bahan-bahan kemasan lainnya kemungkinan akan naik akibat Pertambahan Pajak Negara (PPN 12 Persen) yang segera Pemerintah resmikan pada 1 Januari 2025 nanti.
“Barang-barang kayak gini, kemasan gini yang kan naik juga. Kayak kemasan-kemasan kan PPN naik 12%, dia juga ikut naik. Ngaruh itu, biar kata 1% tetep ngaruh,” ujarnya
“Jadi kan, bukan kita yang bayar tanggungan ini yang PPN nya kan ya? yang bayarkan perusahaannya Jadi perusahaan itu kena juga,” tambahnya.
Ia menyebutkan bahan kemasan tersebut contohnya seperti; margarin dan tepung ketan hitam. “Misalnya ini margarin, tadinya yang biasanya Rp6 ribu jadi jadi Rp7 ribu, ini tepung ketan hitam Ini yang biasanya Rp9 ribu naiknya Rp10 ribu.
Harga Sayur Naik
Selain itu, Pedagang sayur Pasar Ciputat, Ida Julian menyebutkan harga sayur yang malambung tinggi seperti; cabai, tomat, bawang, terong, wortel, kangkung bayem, dan sawi.
“Iya, tuh pada naik semuanya, cabe pada naik, bawang, tomat, sekarang cabai super (keriting) bisa jualnya Rp60 ribu per kilo udah ga bisa jual Rp35 ribu per kilo. Tomat dari Rp8 ribu sekarang Rp18 ribu perkilo, kangkung bayem aja per iket Rp5 ribu biasanya Rp3 ribu per iket, sawi ijo per kilo dari Rp10 ribu jadi Rp20 ribu,” kata Ida merinci harga sayur.
Ida mengatakan kenaikan harga sayur ini sudah terjadi sebulan lebih dan akan terus naik hingga akhir tahun 2024.
“Udah sebulan ini. Kalau naik lagi pasti bisa ini, sampai akhir tahun,” katanya.
Ida juga mengungkapkan pembeli kerap mengeluhkan harga yang meroket tinggi. Meski begitu, kebutuhan pokok ini tetap dibeli meski jumlahnya berkurang.
“Ya komplen, yang ada kita yang dagang kita yang diomelin ‘naik-naik melulu’ biasa belanja banyak, jadi berkurang. Kita juga belanja banyak (ke pasar induk) biasanya, jadi lebih sedikit,” ungkapnya. (Ilham Cahyadi)