ABNnews — Polisi menyebut, uang palsu (Upal) yang diproduksi di Kampus UIN Alauddin di Kabupaten Gowa, sulit terdeteksi dan merupakan uang palsu tercanggih yang pernah beredar.
Ternyata, dalam uang palsu tersebut ditanam benang palsu senilai Rp3 juta. Benang pengaman palsu itu ditanamkan di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah.
Hal itulah yang membuat uang palsu bikinan sindikat di Gowa sulit dikenali karena semakin mirip dengan uang asli.
Pembuat benang uang palsu tersebut diketahui berinisial AA (42) yang ditangkap di Kelurahan Anabannua, Kecamatan Maniangpajo, Kabupaten Wajo.
“Peranan AA dalam sindikat pembuatan uang palsu yakni membuat benang sehingga uang palsu yang dicetak menyerupai uang asli,” ujar Kasat Reskrim Kepolisian Resor Wajo Iptu Alvin Aji Kurniawan.
“AA diberi upah Rp3 juta untuk membuat benang uang palsu dari Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar berinisial AI,” ungkapnya.
Dalam konferensi pers pengungkapan kasus pembuatan dan peredaran uang palsu di Kabupaten Gowa, Kamis (19/12), pihak kepolisian menunjukkan barang bukti uang kertas yang diamankan dari tempat kejadian perkara.
Polisi juga mengumumkan 17 tersangka yang telah ditangkap. Menurut kepolisian, jumlahnya masih dapat bertambah seiring dengan perkembangan penyelidikan.
Belajar dari kasus di Gowa, masyarakat harus lebih waspada terhadap kualitas uang palsu yang semakin canggih. Berikut adalah cara membedakan uang asli dan palsu dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang)
Dilihat
Perubahan warna pada benang pengaman dan perisai logo BI di pecahan tertentu. Angka tersembunyi yang berubah warna pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, serta tulisan BI yang terlihat di bawah cahaya tertentu.
Diraba
Tekstur kasar pada gambar utama, lambang negara, angka nominal, frasa “NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA”, serta tulisan “BANK INDONESIA”. Kode tuna netra (blind code) yang bisa diraba di sisi kiri dan kanan uang.
Diterawang
Gambar pahlawan, ornamen, dan logo BI yang terlihat utuh saat diterawang ke arah cahaya.
Ciri-Ciri Uang Asli
1. Tanda air berupa gambar pahlawan Indonesia yang bervariasi sesuai pecahan uang.
2. Material uang kertas terbuat dari serat kapas yang elastis dan tidak mudah sobek.
3. Benang pengaman yang berpendar saat terkena sinar ultraviolet.
4. Desain, warna, dan ukuran uang yang terang dan jelas.
5. Logo Rectoverso BI yang berupa gambar tersembunyi di sisi depan uang.
Bank Indonesia (BI) menyarankan masyarakat untuk menolak uang yang diragukan keasliannya saat bertransaksi. Minta pengganti dan sarankan pengecekan ke bank, kepolisian, atau kantor BI terdekat. Jika sudah terlanjur menerima uang palsu, jaga fisik uang tersebut dan laporkan ke pihak berwenang.