ABNnews – Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam sidang perdana kabinet yang meminta para menterinya tidak membuat proyek mercusuar, merupakan salah satu upaya menolak cara Joko Widodo (Jokowi) dalam memerintah.
Selama menjadi presiden 2 periode, Jokowi kerap membuat proyek mercusuar seperti IKN dan bandara yang akhirnya tidak digunakan atau mangkrak.
“Jauh di hatinya Prabowo, banyak sikap dan pilihan politik Jokowi tidak sejalan dengan pikiran dan sikap beliau (Prabowo),” ujar Ray kepada ABN, Kamis (24/10/2024).
Ray mengungkapkan, bukan kali pertama Prabowo menolak cara Jokowi dalam mengelola negara. Sebelumnya Prabowo juga menolak soal Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa, Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), ekspor pasir laut. Termasuk keengganan Prabowo untuk berdiam di IKN dan saat ini soal menolak proyek mercusuar.
“Selain kemampuan keuangan kita yang memang terbatas, gaya proyek mercusuar juga akan berimplikasi menyedot APBN. Padahal, banyak elemen baru yang harus didanai,” jelasnya.
Selain makan siang, sambung Ray, gemuknya kabinet Prabowo yang mencapai 109 orang yakni 53 menteri dan 56 wakil menteri, juga
akan sangat menyita banyak dana. Oleh karena itu perlu ada strategis khusus agar anggaran negara tidak mengalami banyak defisit.
“Pernyataan ini (Prabowo dalam rapat perdana kabinet) juga seperti mengisaratkan bahwa pembangunan IKN bukan lagi prioritas Prabowo,” tegasnya.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto meminta para menterinya tidak membuat proyek mercusuar pada pemerintahannya.
Prabowo menugaskan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional untuk memastikan semua program dan kegiatan di semua kementerian dan lembaga punya kontribusi yang signifikan bagi rakyat.
“Pelajari lagi semua proyek, jangan ada proyek yang mercusuar. Semua ditujukan kepada yang saya sampaikan di depan Majelis Permusyaratan Rakyat, pada hari pelantikan saya,” kata Prabowo dalam Sidang Kabinet perdana di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Prabowo menekankan Indonesia perlu swaswembada pangan sebagai prioritas di tengah kondisi global yang tak menentu.
“Kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri,” kata dia.
Di sisi lain, Prabowo juga menekankan Indonesia perlu melakukan swasembada energi. Ia bersyukur Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat besar sehingga tak boleh ragu untuk memanfaatkannya.
“Hilirisasi kunci dari pada kemakmuran karena itu saya minta menteri-menteri terkait menteri investasi hilirisasi, Menteri Bappenas, Menteri ESDM dengan beberapa menteri lain dibantu Menko Perekonomian dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional saya minta segera inventarisir proyek-proyek dalam program hilirisasi kita,” ujarnya.
Ketua umum Partai Gerindra itu mengajak para menterinya untuk berani dan tidak ragu-ragu memberi pelayanan terbaik kepada rakyat.
“Kalau anda tidak puas dengan pejabat pejabat di bawah anda, laporkan, kita segera ganti. Begitu banyak orang yang mau mengabdi. Tidak ada orang di sini yang kebal,” ujarnya.***
Bagus Iswanto