ABNnews — Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa kemarin mengumumkan masing-masing 10 nama calon pimpinan dan dewan pengawas KPK masa jabatan 2024–2029.
Nama-nama tersebut telah disampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Wakil Ketua Pansel KPK, Arief Satria mengatakan pihaknya menetapkan tiga kriteria yang ditentukan dalam seleksi capim, yakni integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas. “Alhamdulillah Pak Presiden akan meneruskan nama-nama tersebut Ke DPR,” ujar Arief.
Pusat Kajian Anti Korupsi UGM (Pukat UGM) menilai 10 nama capim yang lolos seleksi tahap akhir ini sangat menunjukkan kepentingan Presiden Jokowi.
Peneliti Pukat UGM, Zaenur Rohman mengaku sejak awal mengkritik konfigurasi pansel karena didominasi unsur pemerintah dibanding masyarakat sipil. Ia mengaku kecewa dengan hasil seleksi 10 nama capim maupun 10 calon dewas KPK.
Menurutnya, 10 nama yang diserahkan ke Jokowi didominasi oleh aparat atau unsur penegak hukum lain seperti polisi, jaksa, hakim, hingga auditor baik sebagai pejabat aktif atau pensiunan.
Padahal, idealnya KPK dipimpin unsur masyarakat sipil atau profesional. Hal itu penting untuk menjaga independensi dan menghapus konflik kepentingan.
“Seharusnya kok itu diisi idealnya diisi oleh unsur profesional dan masyarakat sipil untuk menjaga independensi KPK. Kalau diisi aparat, KPK akan disetir,” kata Zaenur.
Menurutnya, kondisi itu sudah terjadi selama lima tahun terakhir. Apalagi, di antara mereka yang terpilih sebagian juga masih terlibat masalah etik di KPK.
Dengan komposisi itu, Zaenur seperti dikutip cnn indonesia, mengaku tak punya harapan terkait independensi KPK. Ia memprediksi KPK lima tahun ke depan tak akan banyak berubah.
Zaenur berharap pada DPR untuk proses selanjutnya. Meski peluangnya akan sangat kecil, ia menilai KPK akan ditundukkan baik oleh DPR maupun Presiden.
“Nah saya termasuk orang yang pesimis atas hasil seleksi ini. Saya nyatakan hasil seleksi ini sangat mencerminkan interest Presiden Jokowi, yang punya kepentingan besar terhadap KPK. Apalagi keluarganya sedang dalam sorotan,” katanya.
Berikut 10 nama calon pimpinan KPK:
1. Agus Joko Pramono,
2. Ahmad Alamsyah Saragih,
3. Djoko Poerwanto,
4. Fitroh Rohcahyanto,
5. Ibnu Basuki Widodo,
6. Ida Budhiati,
7. Johanis Tanak,
8. Michael Rolandi Cesnanta Brata,
9. Poengky indarti, dan
10. Setyo Budiyanto.
10 nama calon dewan pengawas KPK:
1. Benny Jozua Mamoto,
2. Chisca Mirawati,
3. Elly Fariani,
4. Gusrizal.
5. Hamdi Hassyarbaini,
6. Heru Kreshna Reza,
7. Iskandar Mz.,
8. Mirwazi,
9. Sumpeno, dan
10. Wisnu Baroto.