ABNnews — Suara sirene meraung di seantero Ibu Kota Israel ketika sedikitnya 181 rudal Iran memasuki ruang udara kota Tel Aviv. Militer Israel memerintahkan seluruh warga untuk berlindung di tempat-tempat yang telah ditentukan.
Iran menuntaskan sumpahnya dengan meluncurkan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa (01/10) malam waktu setempat. Serangan tersebut merupakan respons setelah Israel masih terus menyerang Palestina dan juga Lebanon untuk menumpas dua milisi pro Iran di masing-masing wilayah, Hamas dan Hizbullah.
Sekaligus balasan atas pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap Hassan Nasrallah, kepala kelompok Hizbullah Lebanon, dan komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoushan minggu lalu di Beirut. Serangan juga diklaim sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli.
Serangan Iran ke Israel seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (02/10), menargetkan instalasi militer dan keamanan vital’ di Israel. Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan bahwa serangannya ditujukan secara khusus ke tiga pangkalan militer di wilayah Tel Aviv.
“Serangan itu, yang disertai dengan serangan siber skala besar, juga menggunakan rudal balistik hipersonik Fatah baru milik Iran untuk pertama kalinya,” menurut media pemerintah Iran.
Militer Israel mengatakan telah mencegat ‘sejumlah besar’ dari 181 rudal balistik yang diluncurkan oleh Iran, tetapi ada dampak ‘terisolasi’ di Israel Tengah dan Selatan. IRGC, di sisi lain, mengatakan bahwa 90% proyektil yang ditembakkan mengenai sasarannya atau mampu menembus sistem pertahanan Iron Dome.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Iran telah ‘membuat kesalahan besar’ dan ‘akan membayarnya’. Utusan Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan negara itu ‘akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga Israel’.
“Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya kepada masyarakat internasional, setiap musuh yang menyerang Israel harus menghadapi respons yang keras,” tulis Danon di media sosial.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Israel ‘sepenuhnya siap untuk mempertahankan diri dan membalas’ serangan Iran, dan menekankan bahwa hal itu akan dilakukan ‘pada waktu yang tepat’.
AS menjanjikan dukungan ‘kuat’ untuk Israel, dengan Presiden Joe Biden mengatakan bahwa negaranya ‘sepenuhnya, sepenuhnya, dan sepenuhnya mendukung Israel’. Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan Washington akan ‘mendukung rakyat Israel pada saat kritis ini’.
Pentagon juga mengatakan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan mitranya dari Israel Yoav Gallant telah membahas ‘konsekuensi berat bagi Iran’ jika negara itu melancarkan ‘serangan militer langsung’ terhadap Israel. Pentagon tidak mengatakan apa konsekuensinya.
P
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan militer Amerika ‘berkoordinasi erat’ dengan mitranya dari Israel untuk menembak jatuh proyektil tersebut.
“Kapal perusak angkatan laut AS bergabung dengan unit pertahanan udara Israel dalam menembakkan pencegat untuk menembak jatuh rudal yang datang,” kata Sullivan kepada wartawan di Gedung Putih.
“Singkatnya, berdasarkan apa yang kita ketahui saat ini, serangan ini tampaknya telah dikalahkan dan tidak efektif,” katanya.