ABNnews — Skandal seks menimpa rapper Amerika Serikat (AS), Sean “Puff Daddy” Combs atau yang juga akrab disapa P Diddy. Sampai saat ini, kasus P Diddy Party masih menjadi sorotan warganet di media sosial.
P Diddy menghadapi dakwaan yang serius. Ia dikenai dakwaan berlapis mencakup konspirasi pemerasan, perdagangan seks paksa, penipuan, dan keterlibatan prostitusi yang dikemas P Diddy Party.
Kasus P Diddy Party terungkap sejak penggerebekan kediaman sang rapper yang dilakukan pada medio Maret 2024 lalu.
P Diddy Party merupakan pesta glamor dengan tamu selebriti papan yang melibatkan pekerja seks komersial dan juga penggunaan narkoba.
Melansir dari Style Caster, P Diddy White Party sudah digelar sejak tahun 1998 hingga 2009. Pesta dengan tamu selebriti papan atas ini diadakan di lokasi eksklusif seperti Hamptons dan Beverly Hills.
P Diddy White Party biasanya diadakan ketika Hari Kemerdekaan AS atau akhir pekan Hari Buruh. Sesuai namanya, para tamu diwajibkan mengenakan pakaian serba putih dalam pesta ini.
Berbagai selebriti kelas-A sering kali diundang dalam P Diddy White Party. Selebriti yang hadir termasuk mantan kekasih Diddy, Jennifer Lopez, Paris Hilton, Ashton Kutcher, dan Jay-Z.
Berkat kemewahannya, pesta ini kerap digambarkan sebagai “Gatsby modern”. Diddy pernah mengatakan kepada Oprah bahwa melalui White Parties, dia ingin menghubungkan dunia orang kaya dengan dunia hip-hop.
“Saya ingin menanggalkan citra semua orang dan menempatkan kita semua dalam warna yang sama, dan pada level yang sama.”
Sayangnya, di balik kemewahan tersebut, muncul laporan penggunaan narkoba seperti ekstasi dan kokain. Menurut tirto.id, beberapa tamu pesta bahkan menggunakan tubuh para model sebagai media untuk mengonsumsi narkoba.
Bagian kedua pesta, yaitu Freak Off Parties berlangsung setelah White Party digelar. Freak Off Party adalah serangkaian pesta seks dan narkoba yang digelar oleh P Diddy bersama orang-orang terpilihnya.
Setelah para tamu A-list pergi, Diddy dan sejumlah teman terpilih masih melanjutkan pesta lebih glamor di ruang belakang yang disebut dengan Freak Off.
Freak Off ternyata bukan sekadar pesta biasa tapi disebut sebagai “pertunjukan seksual yang berlangsung lama”. Bahkan agendanya bisa jalan terus selama beberapa hari.
Di acara itulah, korban-korban perdagangan seksual dituduh dipaksa untuk berhubungan dengan pekerja seks. P Diddy diduga merekam sesi-sesi panas tersebut dan pakai rekamannya untuk memeras para korban.
Saat pengerebekan dilakukan di rumahnya ditemukan sekitar seribu botol pelumas. Polisi juga menemukan barang-barang lain seperti narkoba dan senjata.