banner 728x250

Graham Arnold Putuskan Mundur Usai Australia Ditahan Imbang Indonesia

Graham Arnold mundur dari kursi pelatih Australia. (Foto: theexaminer.com.au)

ABNnews — Federasi Sepak Bola Australia mencari pelatih baru tim nasional untuk menggantikan Graham Arnold, yang mundur dari posisinya sebagai juru taktik, The Socceroos.

“Kami tengah fokus menemukan kandidat yang tepat untuk membangun skuad berdasarkan fondasi tim yang sudah dibangun Graham dan memimpin tim dengan percaya diri,” ujar CEO Federasi Sepak Bola Australia (Football Australia) James Johnson, dikutip dari laman web timnas Australia di Jakarta, Jumat.

James melanjutkan, federasi berupaya mendapatkan pelatih anyar sesegera mungkin karena waktu terus berjalan sementara timnas Australia masih harus menjalani pertandingan di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Terdekat, pada 10 dan 15 Oktober, Australia akan melawan tim tamu China dan tuan rumah Jepang. Menurut James, kriteria pelatih baru timnas Australia yaitu harus memiliki visi yang sama dengan federasi dan dapat mengintegrasikan dirinya sejalan dengan identitas tim.

“Dengan semakin dekatnya laga-laga krusial kualifikasi Piala Dunia 2026, penting bagi kami menemukan pelatih yang tepat untuk memimpin skuad kami saat ini dan di masa depan,” tutur dia.

Sementara Graham Arnold mengungkap alasan pengunduran dirinya dari posisi yang dijabatnya sejak enam tahun lalu itu. Pria 61 tahun itu mengaku kesulitan belakangan ini.

Salah satunya di Piala Asia 2023 awal tahun ini, usai timnya tersingkir di perempatfinal. Padahal sedianya Arnold membawa Australia tampil apik. Ia membawa Jackson Irvine dan kolega melesat di rangking FIFA.

Australia kalah melawan Bahrain di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Namun laga melawan Indonesia di SUGBK pada ajang yang sama dan berakhir imbang 0-0, menjadi kebersamaan terakhir Arnold dan Socceroos.

“Tentu saja, setelah dua pertandingan melawan Bahrain dan Indonesia, dan saya katakan setelah pertandingan di Indonesia, saya harus mengambil beberapa keputusan besar. Saya mengikuti naluri saya, dan mengambil keputusan bahwa, setelah 40 tahun mengabdi dan enam tahun memimpin tim Socceroos, inilah waktunya untuk perubahan dan saatnya bagi saya untuk move on,” katanya, di situs resmi Socceroos.

“Dan ini merupakan keputusan yang sulit, namun sekali lagi, ini adalah keputusan yang berani, sesuatu yang selalu saya ikuti, dan saya yakin ini adalah keputusan yang tepat,” katanya.

“Saya harus jujur, dan saya selalu begitu, saya kesulitan sejak kekalahan di Piala Asia. Saya sempat yakin ke Piala Asia bisa memenangkannya,” katanya.

“Mungkin dalam enam bulan terakhir, saya berusaha meyakinkan diri saya untuk terus maju, maju, dan maju. Seperti yang saya katakan, dalam hati saya, ini tidak tepat,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *