ABNnews — Chairman sekaligus Chief Consultan KTalents.asia, Koeshartanto Koeswiranto mengingatkakan pentingnya peningkatan kapasitas stakeholder Pemilu untuk menciptakan pesta demokrasi yang berintegritas.
Hal itu ditekankan Koeshartanto saat memberi materi pembekalan kepada anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, di Horison Ultima Hotel, Bandung, Jumat (23/08) lalu.
Untuk diketahui, acara tersebut diselenggarakan oleh Bawaslu Pusat dan dibuka oleh Tenaga Ahli Pimpinan Bawaslu RI, Dr Wenly Lolong, mewakili Ketua Bawaslu RI, yang diikuti lebih dari 200 peserta gabungan dari stakeholder kepemiluan se-Jawa Barat.
“Pengembangan keterampilan yang disarankan terkait inisiatif peningkatan kapasitas dalam pemberdayaan organisasi pengawas Pemilu dan Pilkada dan para pemangku kepentingan. Pengembangan kapasitas ini akan menumbuhkan budaya profesionalisme, transparansi, dan kepatuhan terhadap standar etika,” ucap Koeshartanto.
“Selain itu, program pelatihan lokakarya dan kampanye pendidikan melalui pembekalan individu dengan keahlian juga penting untuk ditingkatkan. Hal itu mendorong kepatuhan terhadap Undang undang Pemilu, memperkuat mekanisme pengawasan dan menjaga kredibilitas proses Pemilu,” sambung pakar motivasi ini.
Bawaslu, lanjut mantan Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina Tbk ini, memiliki setidaknya 5 tantangan yang konkrit yakni, independensi, penanganan pelanggaran, peningkatan kapasitas, transparansi, dan kolaborasi.
Menurutnya, secara kewenangan Bawaslu bisa melakukan pencegahan, pengawasan, penindakan, dan penyelesaian sengketa. Namun hal itu membutuhkan kerja sama dari para stakeholder terkait.
“Sesuai UU Nomor 7 tahun 2017 dan UU Nomor 10 Tahun 2016, Bawaslu merupakan stakeholder penyelenggara Pemilu, bersama KPU dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Namun ada juga stakeholder lain dari unsur Pemerintah, parpol, swasta, pihak kampus, masyarakat pemilih, TNI/Polri, dan lain sebagainya,” katanya.
Untuk itu, Koeshartanto berharap Bawaslu dan para stakeholder Pemilu terkait bisa meningkatkan kerja sama dengan cara terus meningkatkan kapasitas, independensi, transparansi dan sosialisasi.
Pada kesempatan yang sama, Koeshartanto menyerukan kepada para peserta pembekalan menerapkan openness to learn atau keterbukaan untuk belajar, kemudian collaboration & communication atau meningkatkan komunikasi dengan cara berbagi informasi dan bekerja sama guna tercapainya tujuan bersama.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga netralitas dan integritas selama proses Pemilu berjalan, dan selalu waspada dan menjaga komitmen terhadap tugas masing-masing.
Dalam kesempatan yang sama, Dr Wenly mengapresiasi pemaparan yang disampaikan oleh Koeshartanto. Ia berharap pemaparan tersebut memotivasi seluruh stakeholder.
“Kiranya pemaparan dari Pak Koeshartanto bisa memotivasi para stakeholder Bawaslu se-Jawa Barat untuk bekerja lebih profesional lagi,” imbuhnya.
Selain Koeshartanto, ikut tampil sebagai pembicara antara lain, Dr, Didik Suhariyanto, Dr Ujang, dan Dr Irene Tangkawarow.